Follow Us @soratemplates

Minggu, 04 April 2021

Menulis Ceria


Si Merah Pesona Si Merah Merona




Buah jambu air yang berhasil masak merona dan mengggoda, bukan karena kebetulan. Butuh proses dan perjuangan panjang. Mulai dari berbunga sampai tumbuh menjadi bakal buah yang mungil berselimut mahkota lembut sebagai pelindungnya. Selanjutnya tidak semua bakal buah itu dapat tumbuh menjadi buah muda yang masih masam rasanya. 


Tidak jarang bakal buah pun gugur, baik sebab ulah tangan-tangan iseng, maupun faktor alam. Bagi buah muda yang mampu bertahan akan terus berproses menjadi buah jambu yang segar dan menggoda. Sehingga pada akhirnya pesonanya akan menarik perhatian para penikmatnya. 


Ada yang benar-benar ingin menikmatinya karena rasa manis dan segarnya, namun ada pula yang hanya memetiknya lalu menyimpannya. Bahkan ada pula yang sekadar mencicipinya semisal serangga pengganggu dan hama lainnya.


Berunutung bagi si jambu merah yang dirawat dan dinikmati manfaatnya oleh pemiliknya. Dia akan akan selalu dicari dan dirindukan setiap musimnya.


Akan tetapi betapa malangnya nasib si jambu merah yang segar merona bila dipetik oleh penikmat yang tidak tepat ataupun berada ditempat yang kurang tepat. Kesegarannya akan memudar seiring berjalannya waktu dan selanjutnya akan layu, membusuk dan terbuang.


Hal itu pun tidak ubahnya dengan kita, sebagai manusia biasa yang berusaha berjuang untuk setiap kebaikan diri agar menjadi layak. Namun jika kita berada di lingkungan dan orang-orang yang tidak tepat, maka sememesona apa pun kita, kita tetap dipandang setengah mata. Oleh sebab itu mari kita berusaha selalu menjadi pribadi yang baik, bersama orang-orang yang baik sehingga tercipta lingkungan yang baik. Contoh jika ingin menjadi penulis, maka bergabung di grup belajar menulis gelombang 18, ini adalah wadah yang tepat. Hingga pada akhirnya kita akan dihargai bukan sekadar dibutuhkan. Sebab hidup adalah perjuangan, maka hidup mulia atau mati syahid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar