Follow Us @soratemplates

Senin, 26 April 2021

Mengenali Mental dan Naluri Penulis

 

Teknik dan mental dalam menulis adalah dua hal yang tak terpisahkan bagi seorang penulis. Teknik menulis meliputi outline, judul, teknik sekali duduk dan lain-lain. Sedangkan mental penulis meliputi kondisi psikologis atau batin di penulis itu sendiri. Agar tulisan itu hidup, maka teknik dan mental ibarat jiwa dan raga yang harus bersinergi.

Menurut bu Ditta mental penulis itu ada 4 tipe, yaitu

1. Dying Writer 2. Dead Man 3. Sick People 4. Alive

Tipe pertama adalah Dying Writer atau penulis yang sekarat. Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang lemah secara teknik pun lemah mentalnya sebagai seorang penulis.

Seolah hidup segan mati tak mau. Misalnya ikut pelatihan menulis setengah hati (lemah mental) dan tidak berkarya membuat tulisan (yang bisa jadi karena lemah teknik, tidak tahu bagaimana harus menulis, mendapatkan ide, dan sebagainya)

Tipe ini bukan berarti tak mampu membuat tulisan. Hanya saja, diperlukan upaya ekstra agar orang-orang ini "mau" hidup sehat kembali untuk menulis.

Ibaratnya menjadi penulis masih sekedar angan-angan tanpa aksi nyata.

Tipe kedua adalah Dead Man. Sesuai namanya, tulisan dari kategori ini "mati". Tidak diketahui keberadaannya. Terkubur di folder laptop. Terbungkus lembaran diary. Atau notes yang ada di hp. Belum terpublish.

Tipe ketiga adalah Sick People. Orang-orang dalam kelompok ini adalah yang masih lemah teknik menulisnya namun sudah cukup memiliki mental seorang penulis sehingga sudah berani mempublish tulisannya.

Terakhir tentu saja kategori terbaik, yaitu Alive, yaitu penulis yang tulisannya hidup dan senantiasa berkarya seperti jantung yang terus berdetak saat pemiliknya bernyawa.

Orang-orang dalam kelompok ini sudah bisa dikatakan "ahli" menulis (kuat teknik) serta kuat mentalnya.

Cirinya mudah. Meski tingkatan ahli ada pemula, menengah dan sangat ahli, tapi secara umum kita bisa mengenali mereka.

Misal saat menulis sudah seperti kebutuhan primer seperti makan. Ibaratnya, jika tak makan akan lapar. Begitu pula mereka yang hidup dalam menulis. Akan lapar menulis bahkan jika sehari saja tak membuat tulisan.

Kelompok Alive ini termasuk kategori pembelajar sejati. Selalu berproses. Mampu hadapi tantangan menulis (meski puasa tetep nulis, walau sibuk menyempatkan nulis, dan sebagainya)

Materi yang luar biasa, apapun tipe penuli s yang melekat pada kita, tetaplah menulis, semoga suatu hari nanti kita sampai pada tipe Alive

Materi : 23 April 2021
Pertemuan ke : 9
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr.
Tema : Mental dan Naluri Penulis
Gelombang : 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar