Follow Us @soratemplates

Jumat, 07 Mei 2021

Menulis Fiksi, Mengapa Tidak?




Menulis fiksi bukanlah hal mudah, karena di sini penulis harus mempunyai tingkat imajinasi yang tinggi.

Menuangkan ide, mengembangkan tulisan menjadi naskah yang hidup agar menarik pembaca. Namun demikian, menulis fiksi pun tidak sesulit yang dubayangkan. Penulis bebas berekspresi menghadirkan sebuah karya yang layak dan nyata.

Alasan mengapa harus menulis fiksi, yaitu :
1. Salah satu komponen AKM.
2. Menemukan passion dalam bidang menulis
3. Upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri
4. Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis

Syarat menulis fiksi
1. Komitmen dan niat
2. Kemauan dan kemampuan
3. Banyak membaca cerita fiksi
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI
5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi
6. Menjaga konsistensi menulis

Bentuk dan ciri-ciri tulisan fiksi
1. Fiksimini, beberapa kata
2. Flash Fiction, jumlah kata khusus
3. Pentigraf, cerita tiga paragraf
4. Cerpen, < 7.500 kata
5. Novelet, 7.500 - 17.500 kata
6. Novela, 17.500 - 40.000 kata
7. Novel, > 40.000 kata

Unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu
Tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, sudut pandang.

Setelah mengetahui unsur pembentuknya, maka selanjutnya adalalah proses menulis.
Proses kreatif menulis meliputi :
1. Niat
2. Membaca
3. Menemukan ide dan gendre
4. Membuat outline
5. Proses menulis
6. Swasunting
7. Publikasi

Eka Wiyati
Resume : 3 Mei 2021
Pertemuan ke : 13
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber : Sudomo, S.Pt
Gelombang : 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar